Pemilik rumah ini adalah keluarga besar.
Jumlah penghuninya mecapai 10 orang, terdiri dari suami, istri, 5 orang
anak dan 3 orang pembantu. Alhasil, kebutuhan kamarnya pun banyak. Di
atas lahan yang hanya 9X17 m2 seluruh kebutuhan ruang tersebut harus di
akomodsai
, tanpa mengorbankan kenyamanan, srikulasi udara dan
pencahayaan. Pemilik menginginkan fasad rumahnya tampil tidak terlalu
mewah tapi tetap menarik, salah satu obsesi mereka adalah memiliki rumah
yang menarik, terlihat sederhana dan tidak glamour.
Di situlah letak tantangan dalam
merancang rumah ini. Penataan ruang di fokuskan pada kenyamanan
masing-masing kamar, setelah itu ke bagian area ruang makan dan
seterusnya. Ruang tamu di beri partisi pemisah supaya aktifitas di area
privat (ruang makan) tidak terlihat oleh tamu. Sedangkan ruang santai
dan mushola tetap mendapat porsi yang proprsional.
Desain rumah ini membuktikan bahwa dengan
lahan yang terbatas dan kebutuhan ruang yang banyak tetap bisa nyaman
dan indah. Penataan denah memprioritaskan setiap ruang untuk memperoleh
pencahayaan dan sirkulasi udara yang optimal, Hal itu bisa dilihat dari
bukaan-bukaan jendela yang ada di setiap kamar dan adanya patio serta
area terbuka di lantai 2.
Pembagian ruang yang pas merupakan
kelebihan dari rumah ini, karenanya meskipun ruangnya cukup banyak
namun tetap terkesan luas. Ruang makan di desain luas dan berada di
tengah ruang mempunyai fungsi untuk menyatukan ruang-ruang tidur.
Kehadiran waterwall dan kolam juga menambah nyaman area ruang makan, di
samping fungsi utamanya sebagai sumber pencahayaan serta untuk sirkulasi
udara.
Void di area tangga berfungsi untuk
memperluas area di ruang makan secara perseptual. Void tersebut juga
berfungsi sebagai penghubung antara lantai 1 dan lantai 2. Sedangkan
area di bawah tangga bisa di manfaatkan sebagai gudang dan tempat
menyimpan barang.
Di lantai 2, ruang santai serta mushola
juga mempunyai peran yang sama seperti ruang makan. Hasilnya baik di
lantai 1 maupun di lantai 2 ruangan terasa luas dan nyaman.
Rumah ini memakai cukup banyak material
batu alam, karena pemilik menginginkan rumahnya tetap tampil natural.
Finishing Eksterior memakai batu susun sirih (bagian pagar), batu candi
(untuk bidang di lantai 2 sebelah kiri), serta batu paras jogja susun
acak (untuk bidang di lantai 2 sebelah kanan).
Untuk water wall kita memakai batu
andesit susun acak, sedangkan untuk finishing dinding interior banyak
bidang yang di finish memakai wallpaper dan HPL. Pencahayaan (Lighting)
juga menjadi nilai lebih dari rumah ini, permainan lighting menambah
nuansa dramatis dan elegan rumah ini, baik pada eksterior maupun
interiornya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar